tsunami

Tsunami

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Simulasi Tsunami Desember 2004

Gambar Tsunami menurut Hokusai, seorang pelukis Jepang dari abad ke 19.

Tsunami yang menghantam Malé, Maladewa pada 26 Desember 2004
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah lain. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.
Teks-teks geologi, geografi, dan oseanografi di masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang ketinggiannya beberapa meter diatas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.
Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam

Daftar isi

[sembunyikan]

Terminologi

Kata tsunami berasal dari bahasa jepang, tsu berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Tsunami sering terjadi Jepang. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 195 tsunami telah terjadi.
Pada beberapa kesempatan, tsunami disamakan dengan gelombang pasang. Dalam tahun-tahun terakhir, persepsi ini telah dinyatakan tidak sesuai lagi, terutama dalam komunitas peneliti, karena gelombang pasang tidak ada hubungannya dengan tsunami. Persepsi ini dahulu populer karena penampakan tsunami yang menyerupai gelombang pasang yang tinggi.
Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan "pasang-surut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.
Hanya ada beberapa bahasa lokal yang memiliki arti yang sama dengan gelombang merusak ini. Aazhi Peralai Bahasa Tamil, Beuna atau alôn buluëk Bahasa Aceh adalah contohnya. Sebagai catatan, dalam bahasa Tagalog versi Austronesia, bahasa utama di Filipina, alon berarti "gelombang". Di Pulau Simeulue, daerah pesisir barat Sumatra, Indonesia, dalam Bahasa Defayan, smong berarti tsunami. Sementara dalam Bahasa Sigulai, emong berarti tsunami.

Penyebab terjadinya tsunami


Skema terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
  • Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
  • Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
  • Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

Sistem Peringatan Dini

Banyak kota-kota di sekitar Pasifik, terutama di Jepang dan juga Hawaii, mempunyai sistem peringatan tsunami dan prosedur evakuasi untuk menangani kejadian tsunami. Bencana tsunami dapat diprediksi oleh berbagai institusi seismologi di berbagai penjuru dunia dan proses terjadinya tsunami dapat dimonitor melalui perangkat yang ada di dasar atu permukaan laut yang terknoneksi dengansatelit.
Perekam tekanan di dasar laut bersama-sama denganperangkat yang mengapung di laut buoy, dapat digunakan untuk mendeteksi gelombang yang tidak dapat dilihat oleh pengamat manusia pada laut dalam. Sistem sederhana yang pertama kali digunakan untuk memberikan peringatan awal akan terjadinya tsunami pernah dicoba di Hawai pada tahun 1920-an. Kemudian, sistem yang lebih canggih dikembangkan lagi setelah terjadinya tsunami besar pada tanggal 1 April 1946 dan 23 Mei 1960. Amerika serikat membuat Pasific Tsunami Warning Center pada tahun 1949, dan menghubungkannya ke jaringan data dan peringatan internasional pada tahun 1965.
Salah satu sistem untuk menyediakan peringatan dini tsunami, CREST Project, dipasang di pantai Barat Amerika Serikat, Alaska, dan Hawai oleh USGS, NOAA, dan Pacific Northwest Seismograph Network, serta oleh tiga jaringan seismik universitas.
Hingga kini, ilmu tentang tsunami sudah cukup berkembang, meskipun proses terjadinya masih banyak yang belum diketahui dengan pasti. Episenter dari sebuah gempa bawah laut dan kemungkinan kejadian tsunami dapat cepat dihitung. Pemodelan tsunami yang baik telah berhasil memperkirakan seberapa besar tinggi gelombang tsunami di daerah sumber, kecepatan penjalarannya dan waktu sampai di pantai, berapa ketinggian tsunami di pantai dan seberapa jauh rendaman yang mungkin terjadi di daratan. Walaupun begitu, karena faktor alamiah, seperti kompleksitas topografi dan batimetri sekitar pantai dan adanya corak ragam tutupan lahan (baik tumbuhan, bangunan, dll), perkiraan waktu kedatangan tsunami, ketinggian dan jarak rendaman tsunami masih belum bisa dimodelkan secara akurat.

Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia

Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System - DSS).
Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi(RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelah gempa terjadi.
Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.

Cara Kerja

Sebuah Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah merupakan rangkaian sistem kerja yang rumit dan melibatkan banyak pihak secara internasional, regional, nasional, daerah dan bermuara di Masyarakat.
Apabila terjadi suatu Gempa, maka kejadian tersebut dicatat oleh alat Seismograf (pencatat gempa). Informasi gempa (kekuatan, lokasi, waktu kejadian) dikirimkan melalui satelit ke BMKG Jakarta. Selanjutnya BMG akan mengeluarkan INFO GEMPA yang disampaikan melalui peralatan teknis secara simultan. Data gempa dimasukkan dalam DSS untuk memperhitungkan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami. Perhitungan dilakukan berdasarkan jutaan skenario modelling yang sudah dibuat terlebih dahulu. Kemudian, BMKG dapat mengeluarkan INFO PERINGATAN TSUNAMI. Data gempa ini juga akan diintegrasikan dengan data dari peralatan sistem peringatan dini lainnya (GPS, BUOY, OBU, Tide Gauge) untuk memberikan konfirmasi apakah gelombang tsunami benar-benar sudah terbentuk. Informasi ini juga diteruskan oleh BMKG. BMKG menyampaikan info peringatan tsunami melalui beberapa institusi perantara, yang meliputi (Pemerintah Daerah dan Media). Institusi perantara inilah yang meneruskan informasi peringatan kepada masyarakat. BMKG juga menyampaikan info peringatan melalui SMS ke pengguna ponsel yang sudah terdaftar dalam database BMKG. Cara penyampaian Info Gempa tersebut untuk saat ini adalah melalui SMS, Facsimile, Telepon, Email, RANET (Radio Internet), FM RDS (Radio yang mempunyai fasilitas RDS/Radio Data System) dan melalui Website BMG (www.bmg.go.id).
Pengalaman serta banyak kejadian dilapangan membuktikan bahwa meskipun banyak peralatan canggih yang digunakan, tetapi alat yang paling efektif hingga saat ini untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah RADIO. Oleh sebab itu, kepada masyarakat yang tinggal didaerah rawan Tsunami diminta untuk selalu siaga mempersiapkan RADIO FM untuk mendengarkan berita peringatan dini Tsunami. Alat lainnya yang juga dikenal ampuh adalah Radio Komunikasi Antar Penduduk. Organisasi yang mengurusnya adalah RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Mengapa Radio ? jawabannya sederhana, karena ketika gempa seringkali mati lampu tidak ada listrik. Radio dapat beroperasi dengan baterai. Selain itu karena ukurannya kecil, dapat dibawa-bawa (mobile). Radius komunikasinyapun relatif cukup memadai.

 Tsunami dalam sejarah

 Daftar pustaka



























Bandung - Kota Dengan Sejarah Panjang Peradaban

Bandung, Bandung, Bandung Nelah Kota Kembang
Bandung, Bandung, Sasakala Sangkuriang
Dilingkung Gunung, Heurin Ku Tangtung, Puseur Kota Nu Mulya Parahyangan
Bandung, Bandung, Pangbeubeurah Nu Nandang Muyung


Sepenggal bait lagu diatas sesaat membawa kita berkelana ke Kota Bandung dengan segala daya tariknya. Sejak jaman Kolonial Belanda, Bandung kerap diasosiasikan dengan daerah tujuan pelesiran. Waktu dan Jaman boleh berganti, namun pesona Bandung bagi banyak orang tetap memikat dan mengundang mereka untuk selalu kembali ke Bandung. Ketika banyak orang berduyun-duyun ke Bandung, terutama di akhir pekan, mungkin hanya sedikit yang tahu arti sesungguhnya Kota “Bandung”. Bandung yang saat ini sangat lekat di pikiran semua orang mungkin imagenya sudah sangat jauh dari sejarah arti sesungguhnya. Bandung yang lekat di masyarakat kebanyakan mungkin hanya Kota Kembang, Kota Tekstil, Kota Panganan dan oleh-oleh dan tak ketinggalan, image yang sangat kuat dimulai di era 90’an, Kota Factory Outlet.
Peta Danau Bandung PurbaSejarah penamaan Kota Bandung sendiri memiliki beberapa versi. Namun versi yang paling sering muncul, kata Bandung berasal dari kata Bendung. Hal ini dikarenakan pada jaman Pra-sejarah, lokasi yang sekarang menjadi Kota Bandung merupakan danau besar yang terbentuk oleh terbendungnya aliran sungai Citarum setelah meletusnya Gunung Sunda Purba pada sekitar 20 juta tahun yang lalu. Di era modern pun akhirnya diketahui kontur kota Bandung yang layaknya seperti mangkok, yang belakangan diberi istilah Cekungan Bandung yang menguatkan sejarah kota Bandung yang dahulunya berupa danau yang sangat besar.
 
Bandung Pra-Sejarah

Bayangkanlah oleh anda, bahwa anda hidup dikedalaman 20-60 meter dibawah sebuah danau yang luasnya terentang antara Cicalengka hingga Rajamandala dan antara Dago hingga Majalaya. Inilah yang terjadi bila kita hidup dikawasan Bandung 20 juta tahun yang lalu. Bandung yang saat ini hiruk-pikuk oleh lautan manusia (bahkan Cicadas merupakan wilayah terpadat di dunia dengan tingkat populasi 13 ribu jiwa/km), dahulu kala hanya dihuni oleh mahluk-mahluk air. Terbentuknya Danau Bandung Purba oleh para karuhun kita didokumentasikan melalui sebuah dongeng yang diceritakan secara turun-temurun yang kini kita mengenalnya sebagai legenda Sasakala Sangkuriang. Van Bammel, seorang ahli geologi Belanda sangat terpesona oleh dongeng ini, karena dongeng ini memberikan gambaran yang gamblang mengenai asal mula terbentuknya Danau Bandung. Menurut penelitiannya, Danau Bandung terbentuk akibat terbendungnya aliran sungai Citarum oleh lava gunung Tangkubanparahu saat gunung itu meletus dengan dahsyat. Akan tetapi saat ini banyak yang mempercayai bahwa gunung yang meletus pada masa itu ialah Gunung Sunda Purba yang akhirnya runtuh dan membentuk Kaldera (kawah besar) yang ditengahnya kemudian lahir gunung Tangkuban Parahu. Sebenarnya jauh sebelum Gunung Sunda Purba meletus, Cekungan Bandung telah digenangi oleh air, tapi letusan gunung ini membuat pembentukan danau ini semakin sempurna. Sekitar 16 ribu tahun silam  Danau Bandung akhirnya bobol. Tempat bobolnya danau ini menurut versi terkini ialah didaerah Pasir Kiara (Rajamandala selatan) dan di Curug Jompong (Dayeuh Kolot)
Pada saat kawasan Bandung masih berupa danau, para karuhun urang Sunda sudah menghuni dataran tinggi  disekitar danau, ini terbukti dengan ditemukannya fosil tulang-belulang manusia purba di Goa Pawon yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten Bandung. Bukti mengenai keberadaan manusia sejak jaman Pra-Sejarah yang menghuni kawasan Bandung ditemukan pula di daerah Dago Pakar, disana ditemukan situs pecahan batu obsidian yang telah dibentuk menjadi alat-alat perkakas, mata panah dan tombak. Konon kata Pakar sendiri berarti Pakarang yang berarti alat/perkakas dalam bahasa sunda.
Berdirinya Kota Bandung
Pada masa kerajaan Padjadjaran, wilayah kota Bandung dikenal dengan nama “Tatar Ukur” yang wilayahnya mencakup sebagian besar wilayah Jawa Barat. Setelah kerajaan Padjadjaran runtuh, Tatar Ukur berada dibawah kekuasaan kerajaan Sumedang Larang yang diperintah oleh Prabu Geusan Ulun. Pada tahun 1620 wilayah ini kemudian dikuasai oleh kerajaan Mataram dibawah Sultan Agung.
Pada tanggal 20 april 1641, berdasarkan Piagam Sultan Agung dibentuklah kabupaten Bandung dan beribukota di Krapyak (Dayeuh Kolot), yang menjadi bupati pertamanya adalah Tumenggung Wiraangunangun. Pengaruh kerajaan Mataram atas kabupaten Bandung berakhir pada tahun 1677 setelah Kompeni (VOC) menguasainya, kemudian kekuasaan VOC pun digantikan oleh Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda dengan Gubernur Jenderalnya yang pertama yaitu Herman Willem Daendels (1808-1811). Dikarenakan daerah Karapyak sering banjir akibat meluapnya sungai Citarum, Bupati Bandung Wiranatakusumah II akhirnya memindahkan ibukota kabupaten bandung ke daerah Bandung utara.
Tugu KM 0 BandungKetika Daendels meresmikan pembangunan jembatan Cikapundung di Jl. Asia afrika sekarang, Bupati Bandung pun berada di sana. Daendels beserta Bupati berjalan ke arah timur sampai disuatu tempat (depan kantor Dinas P.U Jl. AA sekarang). Di tempat itu Daendels menancapkan tongkatnya sambil berkata:”Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!” (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun ). Kini ditempat Daendles menancapkan tongkatnya berdiri tugu Km 0, yang menjadi tanda pusat kota Bandung.
 Tahun 1906 kota Bandung sebagai ibukota Kabupaten Bandung berubah statusnya menjadi Gemeente (kotapraja) yang berpemerintahan otonom. Maka sejak itu pemerintahan Kabupaten Bandung terpisah dengan pemerintahan Gemeente Bandung (Kotapraja Bandung). Ketetapan itu semakin memperkuat fungsi Kota bandung sebagai pusat pemerintahan, terutama pemerintahan kolonial Belanda di Kota Bandung. Semula Gemeente Bandung dipimpin oleh Asisten Residen Priangan selaku Ketua Dewan Kota, tetapi sejak tahun 1933 Gemeente dipimpin oleh burgemeester (walikota).
Bandung Tempo Doeloe
Gedung SatePada mulanya Pemerintah Kolonial Belanda akan menjadikan kota Bandung sebagai kota peristirahatan, sehingga dibangunlah taman-taman kota di wilayah ini. Bahkan kemudian pemerintah kolonial pun berniat untuk menjadikan Bandung sebagai ibukota Hindia Belanda dengan alasan pertahanan. Hal ini dapat dilihat dengan dibentuknya Cimahi sebagai kota Garnisun, dipindahkannya pabrik senjata dan mesiu dari Jawa Timur ke Bandung (yang kini menjadi Pindad), dibangunnya kawasan Braga menjadi jalan perbelanjaan Bangsa Eropa nomor satu diseluruh Hindia Belanda (de meest europeesche winkel straat van Indie) , dan dibangunnya Gedung Sate sebagai pusat pemerintahan yang erat kaitannya dengan rencana Gubernur Jenderal J. P. Van Limburg Stirum untuk melaksanakan usul H. F. Tillema, seorang ahli Kesehatan Lingkungan dari Semarang, agar Ibukota Nusantara dalam hal ini Hindia Belanda dipindahkan dari Batavia atau Jakarta ke Kota Bandung didasarkan pada pertimbangan iklim yang cocok karena Kota Bandung begitu sejuknya ditambah pemandangan alam yang indah.
Gedung Indonesia MenggugatPada tahun 1930 terjadi sebuah peristiwa penting di kota Bandung, Soekarno membacakan pembelaannya (pledoi) didepan hakim di Pengadilan Landraad Bandoeng. Saat itu Soekarno dituduh melakukan pemberontakan kepada Pemerintahan Belanda. Pidato yang berapi-api itu kemudian dikenal dengan nama Indonesia Menggugat. Banyak kalangan berpendapat bahwa Indonesia Menggugat di Pengadilan Landraad Bandoeng berada dalam satu rangkaian dalam proses Indonesia merdeka yang dikristalisasikan pada 17 Agustus 15 tahun kemudian. Indonesia Menggugat juga menjadi salah satu tonggak bangkitnya semangat bangsa Indonesia di tengah kesemena-menaan yang dilakukan Belanda selama ratusan tahun lamanya. Gedung Pengadilan Landraad kini diberi nama Gedung Indonesia Menggugat.
Sejarah penuh liku yang dialami kota Bandung terus berlanjut. Pada tahun 1946 kota Bandung yang dijuluki Parijs van Java ini pernah mengalami pembumi-hangusan. Peristiwa ini dikenal dengan Peristiwa Bandung Lautan Api. Tentara Republik Indonesia dan rakyat Bandung mendapat ultimatum  untuk meninggalkan kotanya setelah Perjanjian Renville memutuskan bahwa Belanda menguasai wilayah Jawa Barat. Rakyat yang tidak rela meninggalkan kota ini secara utuh untuk dimanfaatkan oleh musuh, kemudian melakukan aksi bumi hangus yang meluluh-lantakkan kota Bandung. Kobaran api sepanjang 12 km dari timur ke barat Bandung  membara bak lautan api dan memerahkan langit. Ini merupakan upacara pengunduran diri TRI dan rakyat Bandung. Peristiwa ini kemudian diabadikan dalam lagu “Halo-halo Bandung” dan kini didaerah Tegalega berdiri monumen Bandung Lautan Api setinggi 5,4 m.
Mengenang sejarah Kota Bandung memberikan kita gambaran betapa kota ini telah melewati berbagai peristiwa sejarah tentang peradaban manusia dari masa ke masa. hal ini membuat Bandung menjadi sebuah kota yang unik dan layak untuk dijadikan sebuah kota tujuan wisata. Mengingat sejarah panjang kota ini, maka tidak berlebihan jika KOta Bandung mendapat julukan Kota Sejarah.

(dari berbagai sumber) 



SEJARAH ISLAM DI INDONESIA


Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).


















Group A
11/06/2010 21.00 WIB Johannesburg Afrika Selatan VS Meksiko
12/06/2010 01.30 WIB Cape Town Uruguay VS Perancis
17/06/2010 01.30 WIB Pretoria Afrika Selatan VS Uruguay
18/06/2010 01.30 WIB Polokwane Perancis VS Meksiko
22/06/2010 21.00 WIB Rustenburg Meksiko VS Uruguay
22/06/2010 21.00 WIB Bloemfontein Perancis VS Afrika Selatan

Group B
12/06/2010 18.30 WIB Port Elizabeth Korea Selatan VS Yunani
12/06/2010 21.00 WIB Johannesburg Argentina VS Nigeria
17/06/2010 18.30 WIB Johannesburg Argentina VS Korea Selatan
17/06/2010 21.00 WIB Bloemfontein Yunani VS Nigeria
23/06/2010 01.30 WIB Durban Nigeria VS Korea Selatan
23/06/2010 01.30 WIB Polokwane Yunani VS Argentina

Group C
13/06/2010 01.30 WIB Rustenburg Inggris VS Amerika Serikat
13/06/2010 18.30 WIB Polokwane Aljazair VS Slovenia
18/06/2010 21.00 WIB Johannesburg Amerika Serikat VS Slovenia
19/06/2010 01.30 WIB Cape Town Inggris VS Aljazair
23/06/2010 21.00 WIB Port Elizabeth Slovenia VS Inggris
23/06/2010 21.00 WIB Pretoria Amerika Serikat VS Aljazair

Group D
13/06/2010 21.00 WIB Pretoria Serbia VS Ghana
14/06/2010 01.30 WIB Durban Jerman VS Australia
18/06/2010 18.30 WIB Port Elizabeth Jerman VS Serbia
19/06/2010 21.00 WIB Rustenburg Ghana VS Australia
24/06/2010 01.30 WIB Johannesburg Ghana VS Jerman
24/06/2010 01.30 WIB Nelspruit Australia VS Serbia

Group E
14/06/2010 18.30 WIB Johannesburg Belanda VS Denmark
14/06/2010 21.00 WIB Bloemfontein Jepang VS Kamerun
19/06/2010 18.30 WIB Durban Belanda VS Jepang
20/06/2010 01.30 WIB Pretoria Kamerun VS Denmark
25/06/2010 01.30 WIB Rustenburg Denmark VS Jepang
25/06/2010 01.30 WIB Pretoria Kamerun VS Belanda

Group F
15/06/2010 01.30 WIB Cape Town Italia VS Paraguay
15/06/2010 18.30 WIB Rustenburg Selandia Baru VS Slowakia
20/06/2010 18.30 WIB Bloemfontein Slowakia VS Paraguay
20/06/2010 21.00 WIB Nelspruit Italia VS Selandia Baru
24/06/2010 21.00 WIB Johannesburg Slowakia VS Italia
24/06/2010 21.00 WIB Polokwane Paraguay VS Selandia Baru
Jadwal Piala Dunia 2010

Group G
15/06/2010 21.00 WIB Port Elizabeth Pantai Gading VS Portugal
16/06/2010 01.30 WIB Johannesburg Brazil VS Korea Utara
21/06/2010 01.30 WIB Johannesburg Brazil VS Pantai Gading
21/06/2010 18.30 WIB Cape Town Portugal VS Korea Utara
25/06/2010 21.00 WIB Durban Portugal VS Brazil
25/06/2010 21.00 WIB Nelspruit Korea Utara VS Pantai Gading

Group H
16/06/2010 18.30 WIB Nelspruit Honduras VS Chile
16/06/2010 21.00 WIB Durban Spanyol VS Swiss
21/06/2010 21.00 WIB Port Elizabeth Chile VS Swiss
22/06/2010 01.30 WIB Johannesburg Spanyol VS Honduras
26/06/2010 01.30 WIB Pretoria Chile VS Spanyol
26/06/2010 01.30 WIB Bloemfontein Swiss VS Honduras






search blog